Kamis, 01 September 2016

Toleransi Keramahan Di Perpustakaan Smamda

   Telah dewasanya siswa siswi yang telah mencapai pendidikan sekolah terakhir yaitu sekolah menengah akhir, dan setiap sekolah juga pasti memiliki perpustakaan sekolah sebagai jantung sekolah. Hanya saja setiap perpustakaan yang ada disetiap sekolah juga memliki aturan dan peraturan yang berbeda. Dan sebagai dasar ketenangan pengunjung, ada juga peraturan mengenai toleransi perpustakaan yang meliputi sikap tenang, ramah, dan mampu menghargai si pengunjung yang sedang membaca atau melakukan kegiatan lain, layaknya kegunaan perpustakaan sekolah.
 
  Dari awal, seluruh karyawan perpustakaan atau juga bisa disebut sebagai pustakawan Smamda juga sedang berusaha agar menjaga kestabilitasan mengenai keramahan perpustakaan sebagai rasa tanggung jawab terhadap pengunjung perpustakaan yang ingin membaca. tetapi, sebagi pustakawan juga ingin mengetahui keinginan si pengunjung yang termasuk siswa siswi Smamda yang minat bacanya juga berbeda beda, sehingga perpustakaan juga akan menyediakan keinginan yang di minati pengunjung.

   Ide ini berasal dari musyawarah antara siswa dan seluruh pustakawan Smamda bahwa minat baca sekarang semakin turun dari siswa Smamda sehingga perpustakaan Smamda menjadi sunyi atau hampir tidak ada pengunjungnya sama sekali. maka dari itu sikap ramah terhadap pengunjung dari pustakawan juga harus di tingkatkan yaitu dengan memenuhi apa yang sebenarnya kurang dari perpustakaan.

   Sejak dulu, perpustakaan Smamda juga ingin melayani dengan ramah dan yang terbaik dari pustakawan untuk pengunjung. Keramahan dari pustakawan juga sangat kurang sehingga pengunjung menganggap seluruh pustakawan perpustakaan Smamda juga kurang baik. Tetapi semua anggapan dari setiap pengunjung juga ada beberapa yang salah. Seharusnya keduanya juga haru menerapkan sikap ramah terhadap sesama warga Smamda. Para pengunjung pun juga seharusnya merubah sikap mereka terhadap pustakawan perpustakaan Smamda, atau juga bisa disebut saling menghargai antar sesama dan saling bertukar pemikiran terhadap sesama.

  Mengenai hal itu, Sebagai sekolah islam, juga harus satu pemikiran dan saling menghargai terhadap sesama seperti keramahan perpustakaan yang sebenarnya harus di tingkatkan dari pustakawan smamda dan para pengunjung nya. semua itu juga harus dirubah atau diterapkan sejak kecil. Sehingga semuanya bisa saling percaya dan saling menghargai terhadap sesama. Semua perubahan itu juga harus dimusyawarahkan setiap hari.